Be Climber
Masih cerita seputaran masa mudik neh. Bunda Zia tahun ini pulang kampung loooooh. Seneng bisa kumpul keluarga walau jalan yang dicapai harus dengan macet yang super duper yahud khas lebaran ^_^.
Tapi bukan mau share tentang mudiknya, malahan mau curcol balik kampung setelah lebaran.
Sudah sepekan kami sekeluarga mudik di kampung Tasik Malaya. Hati riang, senang, namun kami sadar bekal sudah menyusut, dan orang-orang sudah mulai bosan melihat keberadaan kami yang kerjaannya cuma makan dan jalan-jalan hehehehehe ^_^
Di Sabtu Pagi, tepatnya pukul 05.30 kami mulai turun gunung. Ayah Zia, supir setia milik keluarga mulai ambil kendali. Mobil berjalan perlahan sambil menyapa orang di jalan yang hendak mencari nafkah untuk kesejahteraan badan agar bisa beribadah dengan tenang. Tidak melewati jalan kota, karena hendak menjemput bibi Ita yang sedang berkunjung ke rumah temannya semasa kuliah akhirnya kami ambil jalan menuju Singaparna.
Dengan tanya kanan kiri, akhirnya sampailah kami di tangga menuju kawah Gunung Galunggung. Sebenarnya berat untuk melangkah saat lihat anak tangga yang disinari sinar matahari terik di jam sebelas siang. Tapi gengsi donkkk, kan Bunda Zia yang keukeuh pengen pergi ke Galunggung dari zaman masih culun dulu hehehehe....
![]() |
tingginya tangga yang terlihat dari bawah |
Teringat cerita Pak Guru dahulu kala, Be Climber, tentang seorang pendaki yang tak lagi merasakan lelah karena sudah terbayarkan dengan indahnya alam di hadapannya. Dan akhirnya Bunda Zia memutuskan untuk terus mendaki hingga akhir puncak Galunggung.
Walau kaki pegal tak karuan, perut mual, kepala pusing dan panas terus melangkah maju, karena malu sama kakek-kakek yang baru saja turun dari puncak Galunggung. Ita yang menggendong Eca sesekali berhenti dan duduk di salah satu anak tangga. Zia mulai mengeluh kecapean dan digendong oleh Bapak atau Ayahnya secara bergantian. Umi berjalan pelan, alon-alon asal kelakon. Pokoknya capekkkkkk.
![]() |
sambil istirahat, foto pemandangan aja ahhhh |
Be Climber, aku masih muda, pasti kuat. Kata hati berteriak walau sudah gak kuat ^_^
Dan akhirnya kami sampai di puncak galunggung, semua lelah terbayarkan oleh pemandangan kawah dan pasir di atas. Senang, akhirnya koleksi foto pulang kampung kami lengkap.
![]() |
kawah Gunung Galunggung |
![]() |
Indahnya Kawah Galunggung terganggu oleh sampah yang berserakan |
![]() |
Bi Ita narsis bareng Umi |
Bunda Zia
Be Climber Baca selengkapnya »
2 komentar:
Keren yaa udah pnya anak masih kuat naik gunung, walaupun susah payah tapi keren kaan :D
Niar Ningrum: Gengsi donk Mbak kalo gak ikut ^_^
Posting Komentar