Sepi Tanpamu
![]() |
Zia dan tantenya |
Kulepas kepergian Umi dan Zia dengan perasaan biasa saja. Sudah biasa aku terpisah dari Zia. Semenjak kecil Zia memang sering ikut dengan Umi dan Bapak. Aku akan menemani adikku di rumah Umi. Kasihan dia, sendirian. Pasti merasa was-was ketika malam tiba.
Sehari semenjak kepergian Zia. Masih terasa biasa saja di pagi hari. Aktivitasku berjalan lancar dan cepat selesai. Tak ada tangis Zia dari dalam kamar.
Sore hari, melihat ibu-ibu sibuk menyuapi anaknya di lapangan sambil jalan, kok rasanya aneh ya. Semua pekerjaanku selesai, dan aku hanya nganggur memandangi orang di jalan. Sepi tanpamu.
Hari kedua, walau Zia terus nelfon dan terdengar terus suaranya memanggil "Nda lagi pain?" Tapi kok aneh ya. Pagi hari ini aku tak semangat beraktivitas. Ah, malas rasanya. Tak ada suara Zia. Tak ada tangis yang memaksaku menghentikan semua pekerjaan rumah. Tak ada rengekan yang meminta main saat cucian menumpuk di kamar mandi. Tak ada rumah yang acak-acakan. Tak ada celana kotor bekas Zia main tanah.
Begini ya rasanya. Sepi tanpamu.
Pernah terpikir olehku untuk menyusul Zia di kampung. Tapi mungkin Umi dan Zia sebentar lagi pulang. Lagi pula kasihan Ayah Zia jika harus sendirian di rumah. Ga ada yang ngurus. Menelfon dan memandang foto Zia mungkin bisa menjadi alternatif penghilang suntuk dan kangenku. tapi kok malah tambah kangen ya?????
Suaranya yang lucu, tingkahnya yang lincah. Ah, pokoknya all about Zia itu nggemesin. Kangen.
Cepet pulang ya Kakak.
Sepi tanpamu
Bunda Zia Baca selengkapnya »
3 komentar:
klo ada anak2 memang asyik ya mbak, tapi begitu mereka pergi terasa sekali sepinya
senangnya... Yang punya anak...,
Salam :)
lho, lagi hami lagi? Selamat, ya. Semoga selalu terjaga kandungannya :)
Salam buat Zia :)
Posting Komentar