Kamis, 19 Desember 2013

Semut Api

Semut Api


Semua bermula di sore itu, sore yang mendebarkan dan menakjubkan. Bunda sedang mandi, saat Zia datang sambil menangis dengan kencangnya dan berteriak "Bunda, sakit!!!". Kupercepat mandiku dan segera melihat keadaan si kecilku yang lincah itu. Saat kutemui di ruang depan, Zia sudah ditemani oleh Ayahnya dan temannya. "Mungkin Zia ngantuk Bun" Ujar Ayah Zia, tak puas dengan apa yang dikatakan Ayahnya, kutanya saja "Kenapa neng?" Dan dia langsung memberikan kaki kanannya yang mungil di hadapanku. masih terisak dengan air mata di pipi Zia berkata "Bunda, digigit semut api".
Ke kamar, dan ku ambil minyak yang biasa kupakaikan jika Zia gatal-gatal. Kupeluk Zia dan bilang "Ga apa-apa kok, tar juga sembuh, asal ga digaruk terus".

Peristiwa ini mengingatkanku akan apa yang dilakukan ibu mertuaku. Dimana ada semut, ibu langsung membuat garis dengan sebatang kapur, kapur ajaib. Dan tak lama kawanan semut mati. Hingga tak ada lagi yang melewati jalan dengan garis putih dari sebatang kapur.

Keesokan hari, Ayah Zia sudah menyuruh adiknya untuk membawakan satu kotak kecil kapur ajaib untuk membasmi semut api yang berefek sangat dahsyat saat Zia yang digigit. Dengan senang hati, Zia membantu Ayahnya membuat garis dari kapur di lantai dan tembok rumah kami dan aku iseng saja membuat beberapa garis di dapur dekat kamar mandi. Di sore hari memang tak terjadi satu hal apapun. Hanya saja kawanan semut itu merasa terganggu jalan mereka diwarnai (bahasa Zia).

Di pagi hari, seperti biasa Zia akan pergi bermain ke lapangan dengan Bunda Zia dan Dede Echa. Dengan hebohnya Dia bilang "Bunda semutnya pingsan semua". Heran dengan perkataannya, kulihat ke TKP. Memang benar, kawanan semut itu pingsan alias mati semua, ya semuanya. Seperti habis dibantai. Dibantai Zia dan Ayahnya ^_^.
Dan saat membersihkan rumah, kotoran yang paling banyak kusapu adalah mayat kawanan semut dan dua ekor kecoa.
semut api
Sayangnya, semut yang mati sudah disapu sebelum di foto
Thanks Ayah untuk kapur ajaibnya, kini Zia tak perlu takut digigit semut api lagi jika memakai sandal di teras, makasih ibu mertuaku yang secara visual telah memberitahuku obatpembasmi semut.
Baca selengkapnya »

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan Cinta Bunda Zia