Senin, 09 September 2013

Gadisku yang lincah

Gadisku yang lincah


Gadisku yang lincahSiapa yang ga seneng punya anak yang aktif dan energik? Pasti semua orang akan bangga memiliki anak dengan tipe itu. Ditambah lagi jika sang anak tidak cengeng dan perhatian. Waw, dapet rizki dobel tuh ^_^
Tapi ternyata ada ribetnya juga punya anak yang super duper lincah seperti itu. Agak riweh kalo sakit.

Zia, gadis kecilku yang lincah. Selalu menjawab pertanyaan dan memang tidak bisa diam. Tenang rasanya hati saat melihat Zia berlari dan terus berbicara layaknya anak kecil lain yang selalu ingin tahu segala. Dan kaget serta khawatir menyergap, saat kuketahui Zia ternyata demam tinggi di malam hari.

Sudah hampir sebulan setelah melahirkan, kami sekeluarga tinggal di rumah Umi Zia. Hampir tiap malam Zia tidur dengan Uminya. Oleh karenanya, ku tidak mengetahui persis keadaan Zia saat tidur. Hingga malam itu, Umi membawa Zia tidur di tengah rumah karena demam tinggi yang dialaminya. Otomatis, aku tidak bisa tidur malam itu.

Di pagi hari, bukannya istirahat, Zia malah merengek minta ikut Umi yang akan membantu tetangga kami yang hajatan. Di lap dengan kain basah dan dibedakin, Zia jadi wangi walau tanpa mandi. Lalu pergi bersama Umi. Tinggallah Bunda Zia sendiri menjaga rumah dan dede bayi.
Hingga beberapa saat kemudian, Umi datang sambil menggendong Zia yang ternyata panasnya bertambah tinggi dan barusan kejang-kejang di tempat hajatan.Karena panas yang tidak juga turun, akhirnya Umi dan Ayah Zia membawa Zia ke klinik terdekat. Namun ternyata klinik tidak menyanggupi dan merekomendasikannya ke sebuah rumah sakit.

Tidak dapat menemani Zia di rumah sakit, membuatku sedih dan khawatir. Apalagi ketika Umi hanya sendiri menemani gadisku yang lincah. Bersyukur Ayah Zia bisa menemani di malam pertama dan berencana akan membawa Zia pulang esok pagi. Namun rencana hanyalah rencana, karena Zia kejang-kejang lagi di malam hari.

Sudah hapal dengan kebiasaan dan tabiat Zia, ketika Ayah bercerita aku tidak kaget.
"Zia diinfus, dan ga mau diam. Dia terus jalan keliling ruangan sambil mendorong tiang infus dan menggoda serta ngobrol dengan sesama pasien yang juga anak kecil. Dan seorang ibu bilang, 'lagi sakit kok lincah dan aktif gitu ya pak? Sampe berdarah gitu infusannya'.

Sudah dua hari Zia dirawat di rumah sakit, hanya bisa mendengar suara kecilnya yang riang dan celoteh lucunya. Kangen rasanya terpisah dua hari dengan Zia. Rasa kangen yang berbeda jika Zia nginep di rumah Umi sendirian. Cepat sembuh Kak.

Gadisku yang lincah
Gadisku yang lincah
Bunda Zia
Baca selengkapnya »

1 komentar:

beyourselfwoman mengatakan... 14 September 2013 pukul 00.28

Wah wah Zia cepat sembuh ya nak :(

Posting Komentar

Catatan Cinta Bunda Zia