Jumat, 30 Mei 2014

Me Versus

Me Versus


Batuk yang kurasa beberapa hari ini, ya, aku tahu itu bukan hal biasa. Bukan batuk yang jika minum obat warung akan sembuh dalam dua atau tiga hari. Batuk yang disertai lemas dan meriang yang tak pula sirna dengan obat masuk angin dan juga flu yang melanda setiap paginya.

Kejadian yang bisa kujalani dengan biasa dan acuk tak acuh sebenarnya. Namun, ketika putri kecilku harus kena dampaknya, berat badan yang sudah 9 kg di usianya yang ke delapan bulan kini menyusut jadi 7 kg. Bingung. Ditambah lagi pekerjaan rumah yang terbengkalai, suami dan putri pertamaku, oh tidaaaaaak. Bagaimana mereka? Stress.

Rasa sakit di badan dan stress yang melanda, menambah daftar pekerjaan yang harus diselesaikan secara bersamaan. Mencoba pengobatan alternatif yang pernah kujalani tiga tahun lalu, saat Zia berusia 6 bulan dan harus disapih karena keadaanku yang juga seperti ini. Belum berhasil. Dan aku diperkirakan berpenyakit yang akan berdampak buruk jika terus menyusui Echa. No, aku ga boleh sakit, aku ga boleh stress. Me Versus

Satu minggu masih belum ada hasil. Akhirnya aku ngungsi (lagi) ke rumah Umi. Maaf Ayah Zia, aku belum bisa lakukan yang terbaik. Mencoba melepaskan semua kewajibanku di rumah rumah. Berharap sembuh segera datang. Umi memang hebat, merawatku dan dua anakku plus bapak yang saat itu kebetulan sedang sakit juga. Ditambah lagi harus terus bekerja di pasar. Sendirian. Umi is the best. Kalo istilah Ayah Zia sih, ibu yang paling setia sama anaknya. Hehehehe . . .

Berobat ke dokter langganan Bapak, berharap keajaiban datang. Dan masih belum ada hasil. Entah, sudah berapa rupiah yang dikeluarkan, namun keadaan itu masih seperti ini. Mencoba peruntungan ke rumah sakit ternama, mudah-mudahan ikhtiar kami tidak sia-sia. Echa bisa seperti sedia kala. Dan aktifitas pun bisa berjalan sesuai dengan keinginan hati. Bisa berguna bagi sesama, dan tidak hanya ngungsi sana sini dengan harap dikasihani. Me Versus

Do'a dan ikhtiar, hanya itu. Harapan untuk sembuh agar Echa bisa terus minum ASI. Dan Bisa berguna walau dengan cara yang sederhana. Yahhhh, biar kaya emak-emak produktif gitu. Oia, mudah-mudahan pas kontrol nanti, dokter ngasih obatnya jangan banyak-banyak ya . . . .

Me Versus
Bunda Zia


Baca selengkapnya »

2 komentar:

Enny Law mengatakan... 19 Juni 2014 pukul 12.30

Kasian yah kalau si kecil sakit.
semoga cepat sembuh yah :)

Keke Naima mengatakan... 24 Juni 2014 pukul 23.02

Semoga cepat sembuh, Mak

Posting Komentar

Catatan Cinta Bunda Zia