Kamis, 04 Oktober 2012

Harapanku untuk PLN Indonesia

Harapanku untuk PLN Indonesia

Jika mendengar tentang PLN siapapun pasti akan berpikiran tentang listrik. Listrik yang menerangi dan menghidupkan banyak orang di Indonesia. PLN yang merupakan satu-satunya BUMN yang bergerak di bidang energi listrik. Dan sudah sangat lama, bahkan ketika Belanda masih menjajah Indonesia listrik sudah menjadi hal yang penting  di Indonesia. Listrik yang dulu menjadi hal yang sangat mahal kami rasakan di kampung, kini menjadi harga yang berharga yang sudah ada di rumah-rumah. Bahkan meramaikan malam-malam kami dengan nyalanya televisi hampir di setiap rumah.

PLN yang sudah berevolusi dari listrik pasca bayar menjadi listrik pra bayar atau yang disebut Listrik Pintar menjadikan pelanggan PLN lebih pintar mengatur dan membayar listrik. Meski begitu, kejadian listrik padam tetap tak bisa terelakan, dari kota yang penuh akan pemakaian listrik hingga desa yang muatan listriknya kecil hal tersebut tetap terjadi. Jika listrik padam di siang hari mungkin tidak terlalu terasa akibatnya  bagi pelanggan, dikarenakan banyak yang sedang bekerja di luar rumah. Akan tetapi jika listrik padam di malam hari dan ternyata pelanggan memiliki anak yang masih sangat kecil akan menjadi hal yang merepotkan, meresahkan, dan menyebalkan. Hingga mereka diwajibkan memiliki lampu elektrik yang akan dijadikan alat penerangan saat lampu mati di malam hari.

Untuk permohonan pasang baru listrik saat ini merupakan hal mudah, hanya tinggal hubungi 123. Itu pada awalnya, akan tetapi diakhirnya selalu ada permintaan uang lebih untuk pembayaran jasa atau pembayaran lain yang kadang tak masuk akal. Harapanku dikemudian hari jika memasang listrik baru, tidak dihadapkan dengan pegawai PLN yang demikian.

Keluar rumah dan menghadap ke atas, kanan atas, dan kiri atas bagian rumah. Pasti kabel-kabel listrik yang tak beraturan menjadi pemandangan. Jadi teringat peristiwa kontrakan bapak yang akan memasang listrik baru, dan ternyata kabelnya harus melewati rumah seorang tetangga yang sudah bapak anggap sebagai orang tua sendiri. Dan hari H pemasangan listrik, sang tetangga marah-marah kepada saudara yang sudah diberi tanggungjawab untuk pemasangan tersebut karena ada kabel yang sedikit melewati rumahnya, nanti takut kebakaran, katanya.

Ada lagi teman yang baru datang dari Brunai Darussalam, main ke Jakarta dan bilang "Jakarta tetap seperti ini ya, jalanan macet, kotor, dan lihat kabel-kabel itu dipasang tidak beraturan. Sangat berbeda dengan Brunai yang rapi dan bersih." Serasa ada yang menusuk di hati mendengar kata-kata itu, tapi apalah dikata memang begitu kenyataannya.

Pemberitahuan setiap kali listrik akan dipadamkan, hilangkan pungli di badan PLN, dan rapikan kembali kabel-kabel itu atau mungkin dipendam saja di dalam tanah. Itu harapanku untuk PLN Indonesia tercinta. Agar tidak usah ada pelanggan yang memaki-maki dengan kata kasar saat ada suatu kesalahan yang PLN sendiri tidak tahu akan hal tersebut.

Selamat Hari Listrik Nasional, 27 Oktober 2012 


Baca selengkapnya »

4 komentar:

imamboll mengatakan... 4 Oktober 2012 pukul 19.45

semoga sukses bunda ikutan ngontesnya

semoga PLN jadi lebih baik lagi ^^

Keke Naima mengatakan... 4 Oktober 2012 pukul 23.59

sy berharap PLN bs lebih baik lagi.. :)

Mas ihsan mengatakan... 15 Oktober 2012 pukul 22.32

Wah wah..... Ibi ibu juga ikutan kontes nih....
Menang bagi dua ya...hehe
Baca juga http://jabungleopark.blogspot.com/2012/10/harapanku-untuk-pln.html

Hana Kres mengatakan... 16 Oktober 2012 pukul 05.33

Betul sekali banyak harapan untuk PLN dari masyarakat..

Posting Komentar

Catatan Cinta Bunda Zia